Teman Tapi Mesum Membawa Nikmat
Cerita si om - Seperti yang sudah aku ceritakan dalam TTM the series (Tetengga-Tetangga Mesra) di sekitar rumahku hampir semuanya adalah pasangan muda dan sebagian besar diantara mereka adalah ibu rumah tangga biasa alias tidak bekerja. Sedangkan aku adalah seorang kontraktor tapi hampir tidak pernah pergi ke lapangan karena perusahaanku adalah warisan ortu dan semua sudah diatasi oleh ahlinya. Alhasil aku hanya sesekali mengunjungi proyek dan kebanyakan tidak sampai tujuan alias belok kanan-kiri mencari mangsa.
Singkat cerita pada suatu pagi ada seorang tetangga yang datang bertamu dia adalah Haji Bambang umurnya sekitar 50an tapi mempunyai 3 orang istri. Istri pertama dan kedua hampir seumuran, tapi istri yang ke-3 saat menikah masih ABG dan dia sekarang baru berumur 23 tahun! Sudah bisa ditebak, istri semuda itu pasti makan hati dan perasaan. Pak Haji datang kesini bukan tanpa alasan, dia meminta tolong kepadaku untuk membantu mencari istrinya yang sudah 3 hari tidak pulang.
Asal tahu aja, pak Haji memang tetanggaku rumahnya sekitar 50 meter dari rumahku tapi dia lebih banyak tinggal dirumah istri pertamanya. 3 hari yang lalu istri ke-3nya (Dewi) meminta mobil tapi dijanjikan 2 bulan lagi, dia ngambek dan pergi entah kemana. Aku dimintai tolong karena dilingkungan sini, akulah yang paling terkenal keluyuran malam dan Pak Haji takut Dewi nekat terjun ke dunia malam. Aku iyakan saja permintaan Pak Haji, padahal dalam hati aku bingung harus mencari kemana.
Satu hari, dua hari hingga 4 hari pencarianku tidak membuahkan hasil, Pak Haji semakin bingung dan panik. Dengan sangat terpaksa aku menyerah untuk mencarinya karena sama sekali tidak ada titik terang. Keesokan harinya aku mengantar istri berbelanja di sebuah supermarket dan secara tidak sengaja aku melihat seseorang yang mirip sekali dengan Dewi.
Tanpa sepengetahuan istriku aku mendekatinya dan menyapanya ternyata dia memang Dewi. Dia sempat menghindar dariku dan menolak pulang, tapi aku tak pernah putus asa dalam menghadapi seorang wanita apalagi wanita secantik Dewi. Tingginya sekitar 170cm, bodinya sangat sexy dan langsing seperti tubuh cut tary, berjilbab tapi modis dan yang bikin sempurna adalah kulit putih mulusnya.
“Wi aku kepengen ngomong serius! Aku tidak akan memaksamu pulang, tapi setidaknya ijinkalah aku untuk membantumu! Kataku sambil menggenngam tanganya dan menahanya agar tidak pergi
‘benar mau bantu?? Jawabnya dengan nada ketus
“pasti aku akan membantumu! Jawabku meyakinkan Dewi
‘okey, entar jam 7 malem temui aku di XXX Cafe! Jawabnya
Dewi langsung berjalan menuju ke parkiran dan pergi dengan Scoopy Pink kesukaanya. Aku tertegun melihatnya, mataku memejam mengingat Dewi berjalan dengan goyangan pantat yang seksi, baju panjangnya tidak mengurangi keseksianya. Ohhhh...aku harus BISA!!!! Teriakku dalam hati.
Seperti yang sudah kami sepakati, tepat jam 7 malam aku sudah berada di XXX Cafe dan memesan meja di deretan paling ujung agar tidak terlihat orang yang mungkin mengenali Dewi. Tapi yang aku tunggu tidak kunjung datang, padahal aku menunggunya hampir satu jam. 3 gelas ice juice dan 2 porsi makanan ringan sudah aku habiskan. Sial, aku di kerjain Dewi. Aku menggerutu dalam hati.
Dengan kesal dan kecewa aku pergi meninggalkan Cafe, tapi sesaat setelah memasuki mobil aku dikejutkan oleh kehadiran Dewi yang mengetuk pintu mobilku. Malam ini Dewi tampak sangat berbeda, dengan gaun merah maroon Dewi terlihat sangat anggun dan sexy. Lekukan tubuhnya terlihat sempurna, liukan pantatnya sangat menggoda dan yang paling menyita perhatianku adalah belahan di gaunya yang sangat lebar sehingga samar-samar aku dapat melihat sebagian gundukan di dadanya. Sangat kontras dengan keseharianya sebagai tetangga aku yang selalu memakai baju tertutup, berjilbab dan pendiam.
‘Cuma segini niatmu membantuku?? Kata Dewi
“maksudmu?? Aku kan sudah tepat waktu! Jawabku
‘jam 19:06 WIB, kamu telat 6 menit! Jawabnya dengan santai
“jadi kamu tahu aku.... kataku
Ternyata Dewi sudah datang beberapa menit sebelum kedatanganku, dia melakukan ini untuk mengetahui dan antisipasi kalu-kalau aku datang bersama Pak Haji suaminya. Akhirnya pembicaraan kami berlanjut di dalam mobil, berputar-putar kesana kemari dan menepi di sebuah parkiran hotel.
‘mau apa kesini, jangan aneh-aneh deh!? Tanya Dewi
“mau dinner dengan sang Dewi... rayuku
‘Cuma makan? Tanya Dewi
“selanjutnya terserah anda!! Jawabku sambil tertawa mencoba mencairkan suasana
Dalam makan malam itu, kami berbincang tentang apa sebenarnya yang menjadi alasan Dewi kabur dari suaminya. Dewi merasakan sangat kesepian, 2 bulan tanpa nafkah batin karena Pak Haji mengalami impoten dan masalah mobil bukan hanya untuk sekedar alasan ngambek dan kabur.
‘aku masih muda Mas, aku sangat butuh.... setiap pagi aku melihat istri Mas Adith keramas, hatiku seperti diremas-remas. Aku iri dan cemburu!! Kata Dewi keceplosan
“kamu cemburu dengan istriku??? tanyaku mengejutkannya
‘hhhhh.....iya Mas, setiap hari aku iri dan iri entah sejak kapan iri itu menjadi suka dan cinta. Setiap malam aku berandai-andai kalau kamu adalah suamiku, pasti batinku tidak akan sesakit ini!! Kata Dewi dengan tegas.
“jujur sempat terbersit dalam pikiranku, andai saja kamu mau menjadi istriku.... kataku mengalir memberi apa yang dia mau sambil menggenggam jemarinya dan memeluknya.
Untuk beberapa saat kami lupa kalau sedang berada di tempat umum, kami seperti dua sejoli yang sedang dimabuk cinta. Tidak ada lagi kata yang terucap, seakan cukup hati yang berbicara dan mengikatkan cinta. Suasana menjadi semakin romantis, kami saling bersuapan dan bercanda mesra. Sungguh aku tidak mengira akan menjadi semudah ini, ternyata Dewi suka kepadaku! Aku tertawa dalam hati.
Dengan bisikan setan, Dewi mengiyakan saja saat aku mengajaknya check-in. Tanpa adanya penjelasan lagi, kami berjalan menuju kamar sambil berpelukan. Entah seberapa besar nafsunya yang tertahan, begitu memasuki kamar Dewi langsung memelukku dengan erat dan menciumi wajah serta leherku terus menerus. Aku membalasnya dengan ciuman yang sama, hisapan dan lumatan yang benar-benar buas. Lidah kami salin memilin, menggelitik dan menjelajah ruang di mulutnya.
Emuah....emuah...emuah....emuah....emuah....emuah. ...emuah....emuah....emuah....emuah....
Secepat kilat, tangan Dewi menyambar resletingku, membukanya dan mengeluarkan batang kont*lku dari CDku. Dewi mengelus, mengocok dan memijit-mijitnya dengan lembut dan penuh perasaan. Ooooohhhh...aku hanya melenguh, merem melek menikmati setiap hembusan nafasnya membelai kont*lku. Dengan penuh semangat, Dewi menurunkan wajahnya dan menghisap palkonku dengan kuat. Sementara pangkal kont*lku dikocoknya dengan sangat cepat membuat sekujur tubuhku menjadi tegang seakan melayang diawang.
Sekitar 10 menit dalam seponganya membuatku semakin kewalahan dan jujur saat itu spermaku hampir saja menyembur keluar. Untuk menjaga image bahwa aku adalah pejantan tangguh, dengan cepat aku mengatur tempo dan lebih aktif merangsangnya. Aku jambak rambut Dewi keatas dan menghujaninya dengan ciuman, dari bibir ke leher hingga ke toketnya yang kurasa semakin kenyal cenderung keras. Sangat menawan, bagaimana tidak Dewi lebih banyak diangguran oleh Pak Haji sehingga gairah dan nafsunya serta keseluruhan tubuhnya masih sangat istimewa.
Aku gendong tubuh Dewi menuju ranjang dan langsung menindihnya sambil terus mencumbu setiap inci tubuhnya. Dewi sangat menikmati, desahan dan rengekan memanjanya semakin keras terdengar dan itu membuat semangat tersendiri untukku. Tampaknya Dewi sudah sangat ingin aku entot, tangannya begitu cekatan melepaskan semua kain yang membelit tubuh hingga akhirnya kami benar-benar bugil.
‘Mas....aku diatas ya??? Pintanya serasa mencium telingaku dengan manja, hembusan nafasnya serta merta membuat bulu kudukku berdiri. Tanpa menjawab, aku posisikan diri terbaring disisinya dan Dewi langsung duduk bertahta diatas kont*lku. Dewi mencoba mempermainkan nafsuku, bukanya langsung memasukkan kont*l tapi Dewi hanya menggesek-gesekan memeknya ke seluruh kont*lku....maju...mundur.....maju....mundur...ter uuuuuuuusssss..... dan sesekali di jepitnya dengan belahan pantatnya yang sexy.
AHHH....AHAHAAAAHHHH....AAAAAAAAAAAAHHHH....aku kembali dibuatnya merem melek, memeknya diangkat sedikit diatas kont*lku hingga hanya jembutnya yang membelai kont*lku. Sangat geliiiii.... Dewi sangat ahli dan lihai memacu birahiku. Keringat dan nikmat membasahi sekujur tubuh kami, melicinkan tanganku meremas-remas toketnya. Tiba-tiba Dewi mengejang, menghentikan semua gesekan dan dengan bertumpu pada lutut dan tanganya. Inilah saatnya, pikirku dalam hati. Dari bawah langsung saja aku tusukkan kont*lku ke dalam memeknya yang sudah banjir untuk kedua kalinya.
BLLLLLLEEEEEEEESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS..... BLEEEEEEEEEEEEESSSSSSSSSSSSS..... dengan sedikit memaksa dan menghentak kont*lku menerobos memek sempitnya. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAGGGGG GGGGHHHHH.... jeritan panjang Dewi kembali memenuhi ruangan.
‘auuuuuuuhhh...Mas....pelan-pelaaaaaaaaaaaaa....aaannn....hhemmmmmm....jangan cepat-cepat aku berasa ingin pipis nih.....aaaakuuuu....geliiiiiiiiiiiiiiiiii..... rengeknya sambil mencakar dadaku.
“enak kan??? Aku akan memberikan kenikmatan yang belum pernah kau rasakan.... jawabku sambil menciumnya.
Goyangan naik-turun semakin aku percepat, lebih cepat, lebih dalam, lebih....dan lebiiiihhhh lagi membuat tubuhnya berguncang mengikuti hentakan goyanganku. Tetes-tetes keringat nikmatnya menghujani tubuhku, wajaahnya memucat tak sanggup menahan nikmat.....
OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOHHHHHHHHH....BAAAAAJIII INGAAAAAAAANNNNNNN
CUUURRRR.......CUUUUUUUUUUUUUUUURRRRRRRRRRRRRRRRR. ....
Dewi mengerang dan mengejang menyemprotkan air kencingnya ke kont*l dan tubuhku sambil mencengkeram lenganku. Aku yang terkejut langsung menghentikan goyanganku, deras kencingnya terasa begitu panas dan pesing. Ini adalah pengalaman pertamaku, ngentotin wanita hingga terkencing-kencing. Mendadak nafsuku berkurang, tersiram kencing yang deras.
‘maaf Mas....aku....aaaaa....aaku benar-benar gak kuat, aku belum pernah dibuat mengejang hingga seperti ini....kamu hebat Massss..... bisiknya sambil menciumi leherku.
“iyaa...sayaaanggg....kamu juga hebat!! Jawabku
Mendengar sanjungan dan pujianya, aku menjadi semakin bernafsu dan bergairah lagi. Langsung aja aku membalik tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya kedepan dadaku, serta mengganjal pantatnya dengan sebuah bantal. Jari lentik Dewi menggenggam kont*lku dengan eratnya, digesek-gesekkan ke bibir memeknya dan kemudian kembali dibenamkan ke memeknya.
‘kont*lmu kekar Mas, keras dan berotot banget....sering fitnes ya?? Kata Dewi dengan wajah centilnya
“iya...fitnes sehari 3x saaayyy.... jawabku
‘pantesan tiap pagi istri Mas keramas melulu.....aku juga mau Mas, sehari 3x... rayunya
“bisa diatur, apa sih yang tidak untuk maha-Dewi-ku???? Aku merayu
PLAK...PLAK...PLAAAAAAAKKKK.....PLAAAAAAAAAAAAKKKK KK..... aku genjot memek Dewi hingga menthok di dalam. Toketnya berayun kesana-kemari mengiringi goyanganku. Sementara mulutnya tak henti-hentinya bernyanyi nikmat dan geli dengan suara setengah mendesah.
AAAAAAAAAAAAAAHHHH...NIKMAAAAAAAAAAAAATTTT....AYO MMAAAAAAASSSSSSSSSS.... PUASKAN AKUUUUUUUUUUUUUUUUUUUHHHHHHHH...OOOUUUHHHHHHHH.... untuk kedua kalinya Dewi mengencingi aku dan aku balas dengan kocokan yang jauh lebih cepat dan dalam.
............AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHH... BAJINGAN KAMU MASSS.... KAMU APAKAN MEMEKKU, HINGGA BOCOR BEGINI.... AAAAAAAAUUUWWWWWWWWWWWWWWWWWW....AYO MAS....POMPA AKU, AKU INGIN ANAK DARIMU MASSSS... kata Dewi sambil menggaruk-garuk memeknya.
“ayo....sssaaaayy....kita nyemprot bareng ya??? Bisikku lirih ditelinganya.
‘iya Mass....aku...hampirrr.....nnnniiiiihhhhhh.... jawabnya
Dalam hitungan menit, aku dan Dewi menyemprotkan lendir orgasme secara bersama-sama. Hingga beberapa saat aku tetap membenamkan kont*lku kedalam memeknya dan berciuman mesra sambil bercumbu rayu. Nampak jelas kepuasan di wajah Dewi, senyuman manisnya seakan melukis bahagia di hatinya dan elusan lembutnya mempertegas keputusanya untuk menerima aku menggantikan Pak Haji (sebagai pemuas). Dalam perbincangan kami sama-sama sepakat untuk memulai perselingkuhan, bagaimana memposisikan diri saat dirumah dan saat diranjang.
Dalam semalam Dewi meminta jatah perkenalan (kont*lku vs memeknya) sebanyak 5 kali hingga kami terkulai lemas dan ketiduran dalam pelukan bugil. Ujung-ujungnya kami bangun kesiangan dan setelah selesai makan dan belanja bersama aku mengantarnya pulang. Pak Haji sangat berterima kasih kepadaku, bahkan aku sempat diberi amplop pengganti bensin tapi aku kembalikan.
Hari demi hari hubunganku dengan Dewi semakin dekat, apalagi Dewi melakukan pendekatan terhadap istriku dan mencoba menjalin pertemanan. Sering kali Dewi bermain kerumahku, untuk sekedar mengobrol dengan istriku dan kadang shoping bersama. Aku sempat was-was tapi Dewi buru-buru menenangkan aku dan berjanji menjaga sikap. Untuk minggu pertama sejak kepulanganya aku dan Dewi hanya sekali ngentot itupun di hotel yang sama dengan tempat pertama ngentot.
Pak Haji meminta anak angkatnya menemani Dewi agar tidak kesepian sekaligus untuk mengawasinya agar tidak kabur lagi, dia masih sekolah kelas 2 SMA namanya Ratna. Alhasil rencana awal yang aku susun dengan Dewi untuk ngentot dirumahnya menjadi berantakan dan gagal total.
Hingga dengan sangat terpaksa aku menyusun rencana untuk membuat Ratna terlibat dalam hubunganku dengan Dewi. Awalnya Dewi menolak keras dengan alasan cemburu tapi akhirnya luluh karena inilah satu-satunya jalan untuk memuaskan nafsunya. Dari diary dan laptop Ratna, Dewi mengetahui kalau Ratna baru aja putus dengan pacarnya dan di laptop Dewi terdapat berjubel koleksi bokep indo dan barat. Yang istimewa lagi, di history ada halaman www.semprotku.com!! wowww....
Sore itu Dewi membeli dua porsi sate dimana yang satu sudah ditaburi dengan obat perangsang dengan dosis extra. Show Time!!! Dewi melahap sate tanpa ada curiga dan kembali ke kamarnya begitu selesai makan. Sesuai rencana Dewi pura-pura akan pergi berbelanja dan berpamitan akan pulang agak malam.
Tepat jam 18:30 Dewi sms aku, bahwa semuanya berjalan lancar silahkan dilanjutkan. Tapi awas jangan pakai hati, cukup memerawaninya saja!!! Aku hanya menjawab singkat dengan kata OK. Dalam hati aku senang bukan kepalang, akan menjadi aktor yang memerawani Ratna. Sebagai bayangan, Ratna berumur 16 tahun, tingginya 165 cm, tocil dan memakai jilbab. Wajahnya sangat imut, bibir tipis, hidung mancung serta lesung pipit lengkap menambah kekagumanku padanya.
Tanpa ragu, aku menuju rumah Dewi yang tertutup dan sepi. Dengan kunci duplikat aku langsung masuk dan mengendap-endap menuju kamar Ratna. Sedang apa ya?? Tanyaku dalam hati penasaran. Dari celah atas pintu aku nekad mengintip kedalam kamar dan surprise banget, ternyata Ratna sedang ber-camefrog mesum dengan laptopnya. Benar-benar topless tanpa sehelai benang yang menutupi mulus tubuhnya.
Mendadak HPku bergetar dan diikuti oleh dering DJ Tiesto, spontan aku langsung membuka dan mencopot batreinya. Dag-dig-dug jantungku berdetak cepat, setelah menunggu beberapa saat aku kembali mengintip ke dalam dan ternyata semuanya damai-damai saja. Terlihat jelas Ratna memakai Headset, duduk bersila sambil mengelus-elus memeknya.
Pelan-pelan aku membuka pintu kamarnya dengan kunci duplikat, aku buka....sedikit demi sedikit hingga menganga lebar tapi Dewi dengan kusyu’nya tetap menghadap laptop. Kont*lku langsung tegang sejadi-jadinya, nafasku terengah penuh gairah dan secepat kilat aku mengarahkan HPku ke arahnya begitu tahu Ratna memandang kearahku. Secepat kilat Ratna menyambar selimut dan membungkus tubuh mulusnya dengan wajah memerah malu.
‘ommm...kok bisa masuk sih??? Katanya
“makanya pintu itu di kunci! Begini ya kelakuannya anak Pak Haji? Tanyaku sok bijak
‘aku kunci kok! Maaf om, tolong jangan ceritakan ke Ayah atau Mama Dewi....aku bisa dibunuh kalau ketahuan begini! Jawabnya memohon
“begini apaan? Tanyaku sambil melihat laptopnya.
Ratna tidak menjawab, wajahnya semakin ketakutan dan mata berlinang. Satu persatu aku buka koleksi bokepnya, sangat banyak dan semuanya termasuk extreme. Ada yang main dengan kuda, main ditepi jalan, pemerkosaan dan yang paling mengejutkan adalah tresome serta berbagi pasangan.
“aku boleh nonton kan? Tanyaku
‘iiii...iya...ooommm... jawabnya ragu
“sini, nonton bareng! Ajakku
‘enggak om....aku...maluuuuuu.... jawabnya sambil menggeleng
“malu apa, aku sudah tahu semuanya.... malu mana kalau ketahuan Pak Haji dan tetangga? Ancamku
Ratna terdiam seribu bahasa, aku tahu dalam hatinya sangat malu, takut dan tidak mau tetapi harus membuatku tutup mulut. Tanpa kata, aku duduk di sebelahnya dan menaruh laptop tepat dihadapanya. aku diam dan diapun diam, jalan tengahnya aku kencangkan suara videonya. Satu, dua, tiga,....hingga sepuluh menit kemudian, tanpa sadar tangan Ratna mulai mengelus memeknya yang masih terbungkus selimut dan nafasnya terengah meresapi setiap aksi di dalam video. Ini saatnya! Setan membisik telingaku. Aku sambar dan tarik selimutnya hingga aku kembali melihat tubuh bugilnya. Aku menindihnya dan membekap mulutnya dengan tangan kananku.
“ratna...aku bantu ya? Aku puaskan kamu dan aku akan merahasiakan ini! Kalau kamu tidak mau, aku akan menyebarkan video yang aku rekam ini! Ancamku sambil memegang HP, padahal HPku dalam keadaan mati.
Ratna mengangguk pelan dan itu sudah cukup untukku bebas menjamah tubuhnya. Ciuman aku daratkan di bibirnya, aku lumat dan aku hisap. Aku sangat senang karena bibirnya langsung aktif membalas ciumanku. Ini nafsu atau karena obat perangsang?? Aahhh...masa bodoh! Gumamku dalam hati. Ciuma Ratna tidak kalah hebat, liukan lidah kecilnya menjelajah mulutku hingga ke sela bawah lidahku. Hisapan demi hisapan menyedot lidahku masuk lebih dalam ke mulutnya, sementara jari-jari halusnya menjelajah punggungku. Alim di luar tapi binal diranjang, berjilbab diluar tapi bugil dikamar, anak Pak Haji tapi tak kuat menahan birahi...dasar ABG labil, aku tertawa dalam hati.
Takut Dewi akan segera pulang, aku langsung memutar posisi berganti dengan 69 style. Kami saling hisap dan menjilat daging yang tersaji. Kurasakan hanya palkonku yang masuk dimulutnya sementara sebagian besar berada diluar dan digenggam denga 2 tanganya. Sementara di sisi lain, aku terpesona pada nikmatnya melahap daging mudanya. Memek merah yang tembem dan imut begitu bersih, hanya jembut halus yang tumbuh di beberapa sisinya. Lidahku menjulur mencicipi lezat memeknya, aku usap-usap dan terus aku mainkan semauku. Jepitan pahanya tidak menghalangi lidahku. Teruuuuuussss....dengan gemes aku maju-mundurkan kepalaku dan mengocok memeknya dengan lidahku.
Aaaaaauuuuwww...ooommmm...geliiiiiiiiiiii.....enak om....nikmat banget!!!! Desah ratna
Mendadak aku ingat kata Dewi yang akan pulang sekitar jam 8 malam, langsung aja jari telunjukku menusuk sedikit memeknya dan menggelitiknya. Aku tidak rela kalau darah keperawananya sobek oleh jariku. Setelah kurasa cukup, aku mengambil posisi untuk mengeksekusi memeknya. pertama-tama agu menuangkan minyak pelicin ke tanganku dan mengusapnya merata ke kont*lku.
‘ooommmm...gede banget, apa muat?? Tanya Ratna agak takut
“tuh...di film bokep kan banyak yang segede ini.... jawabku
Ratna hanya mengangguk dan aku mulai menggesek-gesekkan palkon ke bibir memeknya maju-mundur maju-mundur maju-mundur... tapi karena sempit, semua itu menjadi sia-sia kont*lku terlalu jumbo untuknya. Waktu semakin memburu, akhirnya aku tuangkan minyak pelicin kedalam memeknya dan ke kont*lku hingga tercecer di sprei kasur. Dengan memaksa aku tekan kont*lku kedalam memeknya. satu hentakan kuat hanya membuat sepertiga kont*lku masuk, aku tekan, aku tahan, aku tekan, aku tahan...terussssssssssssssssss.....
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHH.... ....OOOOOOOOOOOOOMMM
SSSSAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiiiiiTTTTTTTTTT.....teriaknya.
Aku abaikan teriakanya dan menyumpal mulutnya dengan selimut, sementara kont*lku terus merangsek masuk. Tetes darah perawan terlihat jelas memerahkan kont*lku, rasa puas hinggap dihatiku. Apakah ini sekedar puas mendapatkan perawan ataukah puas membuatnya merintih? Entahlah...yang pasti aku menikmati ini. Aku mulai memompa lebih dalam tapi tetap pelan dan sedikit-sedikit....
Dengan mulut tersumpal Ratna hanya bisa bergumam dan menggeleng-gelengkan kepala dan sesekali tanganya meremas lenganku. Terlihat jelas air matanya menetes di pipinya. Akupun menutup mata dan menggenjotnya lebih cepat, karena aku tidak mau acara memerawani Ratna di ganggu Dewi. Hampir 10 menit aku terpaku dalam posisi yang sama, yang membedakan hanya sikap Ratna yang sudah mulai merem melek. Aku membuang selimut yang menyumpal mulutnya dan benar saja seketika itu keluarlah desahan Ratna yang menikmati kont*lku.
Kembali aku teteskan minyak pelicin ke kont*l dan memeknya agar tambah nikmat dan licin. Aku semakin mempercepat goyanganku, maju-mundur, naik-turun, kiri-kanan bahkan sesekali memutar-mutar kont*lku yang separuh diluar memeknya. kok dangkal amat sih, apa gara-gara kont*lku yang kegedean?? Gumamku dalam hati. Dari rasa mungkin belum maksimal tetapi dari sensasi aku sangat menikmati Ratna. Kurasakan memek Ratna berkedut semakin cepat, semakin terasa memijit dan menyedot kont*lku. Aaaaaaaaaaahhhhh....memek sempit memang bisa menyedot-nyedot.
‘ooommmm...oooommmmm....ada Mama... kata Ratna
Aku menengok ke belakang tapi tetap menggoyangkan kont*lku dengan cepat bahkan lebih cepat, aku tidak mau diganggu saat aku memasuki detik-detik orgasme.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAHHHHH......aku memasuki masa orgasme, dengan memencet palkon aku menahan spermaku. Aku berdiri dan menghadap ke arah Dewi yang memelototi Ratna. Dengan tangan kiri aku menarik bajunya kearahku.
“lupakan sandiwara, tolong isepin kont*lku!!! Pintaku sambil meringis
Dewi langsung berjongkok dan membuka mulutnya lebar-lebar menampung semua spermaku dan menelannya tanpa sisa.
CROT...CROT...CROOOOOOTTTTTTTTTTTTTTTTTT....CROOOO OOOOTTTTTTTT.....
Dewi seakan baru ON dan meminta jatah dengan menghisap kont*lku dan memainkan dengan lidahnya. Terpaksa aku harus berbagi nikmat tanpa beristiraahat. Hanya kepalanya saja yang maju-mundur mengocok kont*lku, sementara tangannya mencopoti kancing baju dan celana kemudian melemparkanya ke arah Ratna yan tak berkedip menatap kami. Sedikit aku mundur kebelakang dan duduk di kasur, menikmati sepongan Dewi yang dahsyat.
Aku rebahkan tubuhku ke pangkuan Ratna dan menundukkan kepalanya kearahku. Aku dan Ratna berciuman mesra, seaakan merasa lega karena Mama Dewi-nya tidak akan mengadu ke Pak Haji. Bahkan semakin hot saja, tangan Ratna meraba dan menggelitik dadaku sedangkan lidahnya turun hingga ke leher dan telinga.
“oommm...dan Mamaaaa...ngerjain aku ya??? Bisiknya
‘enggak tuh.... jawabku
“ngaku aja deh Om, kalau begini aku mau aja kok! Sekarang aku gak takut lagi dengan Mama Dewi! Terima Kasih ya Ommm!!! Kata Ratna setengah meledek.
Dewi mendadaak duduk diatasku dan menggoyang kont*lku dengan memeknya, memutar-mutar seperti goyang inul. Sepertinya ada sedikit cemburu di hatinya, karena mulutku terus menempel mulut Ratna. Apa yang dipikirkan Dewi ya??? Tanyaku dalam hati. Jujur goyang memutar dengan arah berlawanan dengan jarum jam adalah kelemahanku dan dalam posisi ini aku bisa crot hanya dalam waktu 15 menit.
Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh....kakiku mulai mengejang, otot-ototku menegang terangsang oleh Anak dan Mama secara bersama-sama. Ooooooooooohhhhhhhh....beruntungnya aku. Mendadak Ratna menggigit bibirku dan sakit sekali, aku terkejut dengan sikapnya dan menatapnya meringis seperti menahan sakit. Ternyata memeknya di tusuk jari telunjuk dan jari tengah oleh Dewi. Semakin cepat dan cepat lagi, Dewi melampiaskan kemarahan dan cemburunya ke memek Ratna.
Hanya dalam 5 menit Ratna tersungkur, kocokan yang super cepat membuatnya orgasme instan dan terkulai lemas diatas dadaku. Dengan wajah meringis menahan, Dewi memandangku....
CUUUUUUUUUUUUURRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR.. ...
Dewi kembali mengencingiku tapi tidak mau menghentikan goyangannya. Kerutan dan hisapan memeknya bertubi memijat kont*lku, membuat kont*lku terangsang hebat. Aku tahan untuk tidak bergumam apalagi mendesah kalah. Aku tahan....terus bertahan hingga mencapai puncak orgasme yang benar-benar puncak. Hanya dua semprotan yang disemburkan kont*lku, tapi jangan salah semprotanya begitu panjang dan lama sampai-sampai perutku sakit menhannya.
Mendadak dewi ikut merebahkan diri di dadaku, menindih Ratna yang masih terkulai lemas dan kami bertiga berpelukan erat hingga tanpa sadar ketiduran dalam keadaan trio bugil. Saat terbangun, aku lihat sudah menunjukkan angka 4 pagi. Setelah memakai baju, aku menyelimuti mereka berdua dan pulang kerumah. Saat ditanya istri, aku beralasan pulang ronda dan apesnya lagi istriku meminta setoran sperma karena sudah seminggu gak aku entot. Hingga pagi menjelang aku puaskan istriku dengan sisa-sisa tenaga yang ada.
Hubunganku dengan Dewi dan Ratna terus berlanjut bahkan semakin mesra saja. Kepandaian Dewi mendekati istriku berbuah manis, hasilnya aku pernah 2 kali ngentot darurat dirumahku saat istriku mandi dan berbelanja. Ratnapun demikian, dia sempat aku entotin dikamar mandi rumahku. Aku semakin spot jantung di buatnya!! Huuuuuhhhh....semoga gak menjadi buah simalakama!
loading...
0 komentar:
Posting Komentar