Sabtu, 12 Agustus 2017

ads

10 Koki Terbaik Berebut Jadi Juru Masak Presiden Jokowi

10 Koki Terbaik Berebut Jadi Juru Masak Presiden Jokowi

Gokil Sebanyak 10 koki terbaik yang dapat mengolah ikan menjadi hidangan lezat telah terpilih. Mereka akan bersaing kembali  untuk menjadi yang terbaik, dan berebut mendapatkan kehormatan menyajikan masakannya untuk presiden Jokowi di Istana, pada HUT ke-72 Kemerdekaan RI.

Adapun 10 koki terbaik tersebut merupakan hasil road show Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara di Batam, Gorontalo, Biak, Jakarta, dan Pontianak.  Mereka diajak bersaing kembali
untuk menyajikan kreasi masakannya dalam acara Taste of Indonesia yang diselenggarakan di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, 11-13 Agustus 2017 ini.
Adapun 10 finalis Lomba Masak Ikan Nusantara yang siap mendemokan resep andalan di hadapan publik itu adalah Abdul Kadir asal Pontianak (dengan menu Botok Ikan Masak Putih), Anita Attu asal Gorontalo (Iloni Burger), Endang SN dari Batam (Es Datin), Matelda F. Maryen dari Biak Numfor Papua (Kerang Tumis Labu Kuning), Narti Buo asal Gorontalo (Ikan Santan Goroho).
Lalu, ada Non Lahibu asal Gorontalo (Woku Ikan Gabus Bambu Kuning), Ruben Jeremia asal Jakarta (Gabus Pucung Sambal Pete), Sri Ekowati asal Batam (Lontong Singkong Tongkol), Sri Sudaryani asal Batam (Lawar Cumi), dan Syamsudin asal Pontianak (Ikan Saos Kribang Daun Kesum Tabur Serundeng).
Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara ini diselenggarakan dalam menyambut Peringatan 72 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ini, diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kantor Staf Presiden (KSP) dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Femina Group.
Kepala Staf Presiden Teten Masduki menjelaskan, kegiatan Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih gemar mengonsumsi Ikan, yang juga merupakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
Selain itu, hal ini berkaitan dengan konsumsi ikan masyarakat Indonesia yang saat ini masih 32 kilogram per kapita, jauh dari target 54 kilogram per kapita pada tahun 2019.
“Masyarakat kita lebih suka mengonsumsi daging daripada ikan,dan hal itu menjadi sebuah tren atau gaya hidup, kegiatan ini memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa makan ikan itu sehat dan murah, juga dapat mengurangi pengeluaran Negara untuk meng-impor daging dari luar negeri,” kata Teten. 
loading...
Share:

0 komentar:

Posting Komentar